Dodon kembali menelan ludah gugup. Temenmu bukan cuma
seangkatan, adik kelas, kakak kelas, ya, Faw ... bahkan pak satpam juga.
“Jangan kesorean, mbak Faw. Takut ada orang jahat.
Pokoknya kalau nanti ada apa-apa, panggil Bapak aja, ya, Mbak.
Biar Bapak hajar orang yang macem-macem sama mbak Faw.”
Bapak satpam tertawa, sedangkan seorang pemuda semakin
ketakutan kalau-kalau dirinya yang akan dihajar.
“Siap, Pak!” jawab Fawnia. Gadis itu kembali menatap ke
arah Dodon. “Tadi gimana, Don? Putus?”
“Pu ... tus ....” Dodon tergagap. “Putusin! Gue mau kita
putusin ... enaknya kita make bus yang mana, ya?” lanjutnya sambil
tertawa hambar.
Fawnia balas tertawa. “Oh, kukira apa, Don. Yang biasa
kamu naik aja, Don.”
Dodon hanya bisa pasrah. Niatnya ingin putus dari
hubungannya yang belum genap 24 jam itu, tetapi Dodon justru
ketakutan akan kena amuk orang-orang yang dekat dengan
gadisnya. Semuanya karena kesalahannya sendiri. Kesalahan yang
membuatnya terjebak dalam hubungan tidak masuk akal ini. Ia
yang tidak pandai apa pun, sekarang justru berdampingan dengan
seorang gadis berparas jelita berhati mulia. Semuanya bermula
semenjak sekitar 48 jam yang lalu … ketika Dodon membuat
rencana besar untuk pertama kalinya.
Penulis : Infinityran
Penyunting : Ririn Suhaimi
Penata Letak : Andika Gustian
Desainer Sampul : Ananda Rizky Amalia
Ilustrator : Agam Desain
Penerbit : CV. Putra Surya Santosa
Ukuran buku: 21cm
Jumlah halaman: 272