Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan keagamaan yang sudah ada di Indonesia jauh sebelum kemerdekaanya. Beberapa ahli mengatakan bahwa pesantren sudah ada sejak abad ke-15 M. Nama “Pesantren” itu sendiri menjadi khas sebagai sebuah lembaga pendidikan keagamaan yang ada di Indonesia. Kontribusi lulusan pesantren bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia dan bagi pembangunan pasca kemerdekaannya sudah tidak diragukan lagi.
Salah satu Pesantren yang banyak dikenal masyarakat Indonesia adalah Pondok Pesantren Suryalaya. Orang-orang mengenal Pesantren Suryalaya sebagai pesantren yang berhasil diantaranya dengan programnya yang disebut Pondok Inabah, yaitu pondok rehabilitasi atau pembinaan penyalahguna narkoba. Program ini banyak menarik perhatian para ahli dan para petinggi negara. Tidak hanya yang berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari beberapa negara lain. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri, terkait hal itu, pernah memberikan penghargaan khusus kepada Syekh KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom) sebagai Sesepuh Pesantren Suryalaya ini. Dibalik keberhasilan program tersebut, ternyata Pesantren Suryalaya merupakan pusat pengamalan dan pengembangan Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) yang terbesar di Indonesia, menurut Zamakhsyari Dhofier. Tidak menutup kemungkinan, terbesar juga di dunia, mengingat adanya data yang menunjukan bahwa pengaanut TQN Suryalaya ini lebih dari 15 juta orang yang tersebar di seluruh dunia (LDTQN:2021).
Pondok Pesantren Suryalaya terletak disebuah desa yang cukup jauh dari pusat kota. Yaitu tepatnya di Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Di tempat inilah Pondok Pesantren Suryalaya berkembang hingga cabang-cabang tempat amaliyah dan dakwahnya mencapai sebagian besar Indonesia, beberapa negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Penulis:Dr. Muhamad Kodir, M.Si.
Editor:Dr. Try Riduwan Santoso, MA.
Layout & Cover:Tim PSS
ISBN: 978-623-494-170-8
Cetakan Pertama, Desember 2023
Jumlah halaman: 413
Ukuran buku: 21cm (A5)
JEJAK ABAH ANOM DI ASIA TENGGARA: Dari Suryalaya Untuk Dunia ![]()