Membaca novel Dhandhanggula seakan-akan diajak kembali lagi ke masa di mana saat nyantri dan mukim di pesantren dulu. Ruang, pojok-pojok, dan nuansa pesantren serasa kembali dihadirkan di novel ini.
Tidak ketinggalan kompleksitas konflik batin sebagai realitas kehidupan santri, pengurus, dan keluarga ndalem ikut meramaikan hidupnya. Alur demi alur yang dibangun sang penulis untuk membuat siapa saja yang membaca terkuras emosi di dalamnya. Bree Azara, sebagai tokoh utama mampu menjadi sentral cerita dan mampu menghidupkan tiap adegan di masing-masing lakon yang djalaninya. Termasuk kisah cinta dengan dua calon imamnya. Layak kiranya dikoleksi dan dibaca untuk para penikmat sastra, santri maupun pemerhati literasi khususnya literasi pesantren. Selamat bagi penulis juga para pembaca. Salam Literasi dan salam Budaya!
Penulis: AMIRA ZAKIA
Editor: Asngadi Rofiq M.Pd
Layout & Cover: Fatma Aditya & Red Amabilis
Ukuran buku: A5 (21cm)
Jumlah halaman: 279